Memaknai Hari Guru Nasional 2021
Perayaan Hari Guru Nasional ke-26
baru saja usai. Tanggal 25 November merupakan momen spesial bagi guru
Indonesia. Berbagai instansi pemerintah sekelas Kemendikbud, Kementerian Keuangan,
Kemenkominfo, BPS, dan instansi-instansi pemerintah lainnya juga turut memberikan
ucapan selamat. Happy Anniversary para guru Indonesia. Bertemakan “Bergerak
dengan Hati, Pulihkan Pendidikan”, apresiasi diberikan kepada para guru
Indonesia.
Awal pandemi diakui sebagai
momentum yang cukup membuat syok semua kalangan, tidak terkecuali para insan
pendidikan. Aktivitas yang semula dikerjakan secara terbuka, terpaksa ditutup
untuk mengantisipasi perluasan penyebaran Covid-19. Pembelajaran di
sekolah-sekolah terpaksa harus dilakukan secara jarak jauh. Berbulan-bulan
dilakukan, banyak keluhan yang datang dari wali murid dan siswa. Kejenuhan, kebosanan,
dan stres dihadapi oleh para siswa. Tak jarang guru juga menjadi sarang hujatan
para wali murid dan masyarakat karena dianggap makan gaji buta selama pandemi.
Padahal kalau boleh jujur,
pekerjaan guru justru menjadi ekstra berat di masa pandemi. Guru harus berupaya
dan berjuang untuk tetap memberikan ilmunya kepada murid dari rumah
masing-masing. Guru di masa pandemi harus melek teknologi. Guru di masa pandemi
harus cepat beradaptasi, berinovasi, dan berkolaborasi. Guru di masa pandemi harus
mengenal zoom, dan google meet. Belajar membuat video
pembelajaran, podcast, dan berbagai aplikasi media pembelajaran yang
dapat digunakan untuk menjangkau anak didiknya.
Cukup menjadi pertanyaan, bagaimana dan dari mana para guru belajar semua
itu. Kegigihan dan ketulusan kepada bumi pertiwi itulah yang menjadikan para
guru belajar tiada henti. Jiwa inovatif dan kompetensi pengajaran terus dinyalakan.
Di sela-sela WFH dan WFO, para guru Indonesia aktif mengikuti dari satu webinar
menuju webinar lainnya. Bisa dikatakan guru merupakan spesies yang paling
tangguh. Di tengah kesulitan para guru Indonesia gigih menjemput inspirasi
sampai ke ujung bumi. Menyusup, menyamar, bahkan bertukar peran demi sebuah
pencapaian dan kepuasan yang hanya bisa mereka takar sendiri.
Malaikat kadangkala tidak selalu menampakkan
dirinya bersayap, tapi mungkin hadir dalam sosok guru yang selalu menginspirasi.
Kesabaran dan dedikasi tinggi para guru dalam membimbing anak-anak negeri untuk
terus menggapai mimpi. Ilmu dan karakter yang diajarkan akan terbawa menuju
titian masa depan. Seorang guru menggandeng tangan, membuka pikiran, menyentuh
hati dan membentuk masa depan (Henry Adams).
Diakui atau tidak peran strategis
guru sebagai pilar pembangunan bangsa masih banyak catatan yang perlu
dikerjakan. Dimulai dari kompetensi guru yang masih perlu ditingkatkan, beban administrasi mengajar guru yang perlu dipertanyakan, sampai dengan tingkat kesejahteraan guru yang perlu diperhatikan. Di masa pandemi ini perjuangan guru banyak menyimpan cerita,
cita-cita, dan juga setumpuk harapan besar terhadap anak-anak bangsa. Terima
kasih para guru Indonesia. Terima kasih telah menjadi sumber inspirasi setiap
generasi. Generasi emas Indonesia adalah buah dedikasimu.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang sopan dan jangan buang waktu untuk melakukan spam. Terima kasih